Kamis, 14 Oktober 2010

Kenapa cowok kalau pagi Ereksi ?


Bagi sebagian pria, terkadang memiliki pengalaman unik yaitu penis yang ereksi di pagi hari. Ereksi pagi atau Nocturnal Penile Tumescence (NPT) merupakan peristiwa fisiologis yang normal. Hal ini terjadi selama tahap tidur REM (gerakan mata cepat atau rapid eye movement), yaitu tahap tidur dalam saat terjadi mimpi, meningkatnya laju respirasi dan aktivitas otak, serta otot-otot menjadi lebih rileks, yang ditandai dengan gerakan bola mata yang cepat. Eereksi pagi hari inilah yang menyebabkan adanya istilah ‘serangan fajar’ pada pasangan yang sudah menikah.

Hal ini terjadi sekitar 3-5 kali per malam selama tidur. Jadi jika seseorang terbangun selama tahap tidur REM, maka orang tersebut akan mengalami ereksi sekitar 20 menit. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari, setiap hari atau tidak terjadi sama sekali.

Penyebab pasti ereksi pagi belum diketahui. Tapi seperti dilansir dari Wellsphere, Selasa (29/6/2010), para ahli memperkirakan ereksi pagi disebabkan oleh stimulan otak yang terjadi pada fase tidur dalam REM.

Pada tahap REM, struktur kerangka otot tubuh sedang rileks dan menyebabkan kapiler dalam tubuh mengalami hypervasodilation (sangat sensitif), sehingga terjadilah ereksi.

Alasan lain terjadinya ereksi pagi hari adalah karena adanya peningkatan kadar testosteron pada tengah malam hingga menjelang fajar. Kadar testosteron mulai meningkat dan mencapai puncaknya pada sekitar pukul 5 hingga 8 pagi. Ereksi ini juga terkait dengan peningkatan denyut jantung.

Satu hipotesis bahwa ereksi ini adalah cara tubuh untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi kerja yang baik. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi ereksi pagi, seperti panjang dan kualitas tidur yang baik.

Perubahan dalam ereksi pagi hari tidak selalu menunjukkan masalah serius. Ereksi pagi bisa saja tidak terjadi karena seseorang bangun pada tahap tidur yang lain, selain tahap tidur REM.

Tapi dokter menggunakan ereksi pagi untuk menilai kasus disfungsi penis dan memutuskan apakah itu karena faktor psikologi atau fisiologis.

Jika seorang pasien tidak dapat ereksi sebagai respons terhadap rangsangan seksual dan tidak mengalami ereksi pagi, maka penyebabnya adalah disfungsi fisiologis. Jika dia masih bisa ereksi pagi maka penyebab disfungsi hanya psikologis.

Sumber: health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar