Jumat, 29 April 2005

SARJANA

Terik matahari terasa menyengat kulit wajah Randi, ditambah dengan debu yang menusuk hidung. Matanya terlihat lelah, putus asa, dan kecewa. Randi menahan nafas panjang, ketika melihat antrian ratusan pelamar yang memadati pintu masuk PT. ABC.
"Silahkan tinggalkan lamaran anda di sini, jika nanti kualifikasi anda cocok dengan Perusahaan kami, kami akan menghubungi anda lewat telepon untuk tahapan selanjutnya", reception PT. ABC mengungkapkan dengan terinci apa yang harus dilakukan Randi.

Waktu mulai beranjak sore, Randi melajukan motornya untuk pulang. "Seandainya aku boleh memilih, aku ingin menjadi wakil rakyat atau anggota legeslatif yang gajinya 50 juta per bulan atau aku ingin menjadi penyanyi seperti Group Band Padi yang bisa menghasilkan jutaan hanya dalam sekali pentas. Tapi jalan dan peran yang harus kualami seperti ini. Sang Pencipta menginginkan aku memerankan sebagai Randi "Pengangguran", ucap Randi dalam hati. Seraya Randi melajukan motor, pikirannya semakin melayang dan berkecamuk.

"Nak bagaimana lamaran pekerjaan kamu di PT ABC ?" Tanya Ibu Randi malam itu.
"Bu, ternyata yang ingin mendapatkan pekerjaan bukan hanya Randi, masih banyak orang yang juga membutuhkan kerja . Seperti halnya yang Randi alami hari ini, Randi melamar kerja di PT ABC bersama ratusan pelamar lainnya" ucap Randi putus asa.
"Ya…siapa tahu nak, lamaran kamu diterima, berdoa, berusaha dan sabar !!" jawab Ibu.
"Sampai kapan bu ? Randi sudah satu tahun lebih tidak mendapatkan perkerjaan. Apa pentingnya Randi kuliah sampai 4 tahun, untuk cari kepintaran, untuk cari gelar sarjana, tapi pada kenyataannya Randi seperti tidak berguna, gelar Randi seperti terbuang. Rasanya semua terlihat sia-sia, apa masih kurang Randi berusaha ?" tanya Randi kepada Ibunya.
"Sayang, percaya pada Tuhan, kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan. Belajar tidak pernah sia-sia, kepintaran dan ilmu yang kamu peroleh masih banyak manfaatnya untuk bekerja, terutama jika kamu psikotes dan interview nanti" jawab Ibu Randi.
"Bu mungkin sudah saatnya bagi Randi untuk tidak memilih-milih deskripsi kerja yang Randi lamar nanti. Biar Randi jadi penjaga toko atau sales juga agak apa-apa. Asal Randi cari pengalaman kerja dulu." Sahut Randi pelan.
"Keputusan apapun yang kamu ambil, asal menurut kamu baik, Ibu dukung dan bantu doa sayang." Jawab Ibu Randi

"Ve, lebih baik hubungan kita vakum dulu untuk sementara" Randi membuka percakapan dengan kekasihnya.
"Kenapa? Boleh Ve tahu alasannya?" Tanya Ve.
"Ve,kamu sudah dapat pekerjaan yang mapan, kamu cantik, aku rasa kamu bisa dapatkan cowo yang lebih baik daripada aku. Aku hanya pengangguran Ve!!! " Jawab randi dengan nada kesal.
"Ran, kamu sedang kesal, kamu cuma emosi, lebih baik kamu istirahat dulu! Ve gak pernah mempermasalahkan pekerjaan yang belum kamu dapatkan, Ve juga akan bantu mencarikan info kerja ya???" Ve menjawab dengan penuh kelembutan seraya tangannya memberikan kekuatan pada tangan Randi.

"DIBUTUHKAN GURU PRIVAT UNTUK SMU: Matematika, Fisika, Kimia dan Bahasa Inggris" HUBUNGI ; 081-23232323.

Randi segera menelepon nomer yang tertera pada iklan tersebut. "Hallo , apa benar di sana membutuhkan guru privat untuk SMU seperti yang tertera pada iklan koran hari ini ?" tanya Randi memulai percakapan.
"Ya benar. Kalau anda berminat, silahkan menulis surat lamaran dan beri keterangan pengalaman mengajar anda pada daftar riwayat hidup. Kirimkan ke LBB Mandiri Pintar, Jl. Lawu 45, Surabaya" sahut penerima telepon.
"Terima kasih Bu atas informasinya, hari ini juga saya akan segera mengirimnya ke alamat tersebut." jawab Randi seraya tersenyum penuh harap.

== S A R J A N A ==

4 tahun terlalui
4 tahun mencari ilmu
4 tahun orang tua mengeluarkan banyak uang
4 tahun akhirnya aku mencapainya.

'Sarjana'

hanya demi satu kata itu aku berlari kencang
hanya demi gelar itu aku berjuang
dan demi dia juga aku belajar malam .. dan siang

satu tahun lebih berlalu
kutelusuri lorong-lorong kota
kuketuk pintu-pintu
di antara tembok-tembok besar
kusodorkan 'sarjana'
kutawarkan diri dan kemampuan
semakin aku meninggikan 'sarjana'
semakin sulit kudapat bintang

Tersadar ...
bahwa sarjana tidak selalu berada di atas
tidak selalu dengan jabatan presiden
dan tidak selalu mendapat jutaan uang

Realita ...
Sarjana harus dibawa dengan kesadaran diri
ketekunan hati,
kerendahan dan motivasi yang tinggi
terutama…kebijaksanaan sejati

Dan kini,
Aku bisa meletakkan 'sarjana' dalam letak yang tepat
Tidak menyalahkan diri, waktu dan tempat
Aku fahami bahwa semua ada hikmahnya.


"Ve .. hari ini aku mendapatkan kerja, aku bekerja sebagai Guru les privat di suatu LBB mulai Maret bulan depan. Ve .. kini aku mengerti bahwa aku harus bisa mengambil peluang apapun yang mungkin dan yang bisa aku jalani dengan ketrampilan yang aku miliki, tanpa menyombongkan 'Sarjana'. Ve .. thanks atas semua dukungan kamu. Malam minggu nanti aku datang membawa 'sebuah senyum' kemenangan atas kesombongan 'sarjana' yang bisa aku taklukan.
Love,
RANDI

Ve tersenyum membaca puisi dan surat dari Randi yang sudah terletak manis di meja ruang kamarnya. "Akhirnya kamu berhasil mendapatkan pekerjaan", Ve bergumam dalam hati sambil memejamkan mata seraya dia mulai berhayal bertemu Randi dengan pakaian kerjanya yang baru.

19 Februari 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar