Jumat, 29 April 2005

SALAHKAH CINTA ?

"Mbak…mbak…dompetnya jatuh", teriak seorang pemuda di tengah keramaian pengunjung Gramedia.
"Terima kasih, ternyata masih ada orang jujur di tengah keramaian begini" ucap Hera sambil tersenyum.
"Nggak juga mbak, kita kan harus saling tolong-menolong" jawab pemuda itu.
"Jangan panggil mbak, panggil saja aku 'Hera', supaya lebih akrab kalau ngobrol…nama kamu siapa ?" Tanya Hera.
"Nama saya Romi".
"Romi kalau tidak keberatan gimana kalau sekalian kita mampir ke Depot depan, aku mau traktir kamu sebagai ucapan terima kasih". Jawab Hera.
"Ok…no problem, senang sekali aku bisa makan berdua dengan cewek cantik" gurau Romi.

Awal perkenalan Romi dengan Hera yang tanpa sengaja bertemu dengan suatu kejadian yang 'Kebetulan' membawa mereka semakin dekat dan bersahabat. Tanpa terasa hari-hari Hera terisi dengan sms-sms dari Romi, telepon yang selalu menghangatkan hati Hera juga tawa yang menghibur Hera.

"Hera, aku lagi kangen nih…..Ingin ketemu. Bisa gak kita ketemu saat ini ??" tanya Romi yang menghubungi Hera lewat handphone.
"Duhhh, pake kangen segala, mulai deh rayuan gombalnya .. ok bisa.Kita ketemu di tempat pertama kita jumpa ya !! sekalian ajak aku makan di depot tempat kita ngobrol pertama kali." Jawab Hera.
"Ok deh, aku berangkat sekarang, honey!!,teriak Romi dengan penuh semangat 45.
Hera melajukan mobil dengan senyum riang,”Romi,…Romi…gak percaya, aku akan bertemu dengan kamu lagi hari ini, hmmm seandainya Tuhan mengijinkan, aku ingin langsung memelukmu dan berkata jadilah kekasihku" Tapi apa kamu juga merasakan seperti apa yang aku rasakan ? Aku takut untuk mencoba lagi .. gumam Hera dalam hati.

"Hera, gak terasa kita udah dekat selama 2 minggu ini ya ? tiap jam aku selalu ingat kamu, tanpa kirim sms ke kamu rasanya hari-hariku jadi hampa" Romi mulai membuka percakapan.
"Hmmmm .. masak sih Rom ??" Tanya Hera dengan wajah yang memerah.
"Tuh kan, wajah kamu malu-malu bikin aku gemas dan gak bisa ngelupain. Hera, kamu mau jadi cewek aku ? tempat aku curhat, berbagi ?" tanya Romi.
“Rom, bukan aku menolak .. tapi apa gak terlalu cepat ? Kita baru kenal selama 2 minggu. Kamu belum kenal siapa aku, aku belum kenal siapa kamu. Selama inipun kita berdua berkomunikasi hanya lewat handphone atau sms. Please, aku minta waktu berpikir ya Rom .. ?" Jawab Hera.
Romi menjawab dengan sedikit kecewa "Its ok, no problem honey…take your time! Aku bisa ngerti maksud kamu"
Dan .. akhirnya mereka berdua pulang dengan status tetap menjadi sahabat.

"Rom, tunggu di sini dulu yach…aku mau ambil buku paket Statistika", celetuk Dicky di tengah lamunan Romi.
"Ok, ambil dulu sana ..tapi jangan lupa ambilkan aku minum, yang dingin ya…haus nih!!" jawab Romi. Saat Dicky keluar dari kamarnya, bersamaan dengan itu ada gadis yang masuk lewat pintu depan rumah Dicky.
"Ekh..kakak, sekalian deh jangan ganti pakaian dulu, kenalin nih teman Dicky".
"Romi, ini kakak aku, namanya Hera".
"Hi, senyum Hera sambil mengulurkan tangannya".
"Hi juga, pulang kuliah?" tanya Romi. Hera tidak menjawab, Hera langsung menuju ke dalam rumah.

Mata Romi rasanya nanar, rasanya ingin mengeluarkan air mata…mendengar semua cerita Dicky tentang kakaknya, membuat dadanya berdentum keras. Romi baru mengetahui kalau ternyata Hera adalah kakak Dicky yang sudah bekerja sebagai staff accounting di perusahaan ternama. Hera sudah menyelesaikan kuliahnya, dan tinggal menunggu saat untuk wisuda. Dan yang lebih mengagetkan Romi, Hera telah ditinggal kekasihnya yang memilih menikah dengan pilihan orangtuanya.

"Oh..Tuhan, jauh sekali perbedaan ini, aku baru memulai langkahku di bangku kuliah, sedangkan Hera telah menjadi gadis matang, yang sudah mandiri" desah Romi dalam hati.

Tiba-tiba Romi melihat Hera duduk di beranda teras rumah, Romi tidak membuang waktu lagi, dia segera menghampiri Hera, di saat Dicky tidak ada.
"Hi hera, gak nyangka ternyata kamu kakak Dicky ya? Aku senang ..ternyata Hera-ku adalah kakak sahabatku", ucap Romi membuka percakapan.
"hmmm, ya..aku pantas juga kamu panggil kakak, karena beda kita 4 tahun" jawab Hera.
"Biarkan aku tetap memanggil kamu Hera ya??" tanya Romi.
"Rom, rasanya aku sudah menemukan jawaban untuk kamu. Menurut aku kita tidak pantas menjalin hubungan cinta", jawab Hera.
"Kenapa? Kenapa, kamu menjawab seperti ini? Atau karena perbedaan umur kita? Hera, salahkah cinta yang tumbuh ini ? Salahkah aku jika mencintai kamu yang umurnya lebih tua dari aku ? Tolong, jangan kamu matikan perasaan yang baru mulai bersemi ini. Biarkan aku menjadi kekasihmu..biarkan rasa ini tetap tumbuh dan semakin tumbuh untukmu" Maukan honey ? tanya Romi.
"Pantaskah aku Romi?" Hera balik bertanya.
"Kamu cantik, mandiri, baik, jangan bilang tidak pantas, aku yakin masih banyak lelaki yang juga menginginkan dirimu seperti diriku sekarang ini". Jawab Romi.
"Mulai deh…mulai .. rayuan kamu!!! .. Hera merengek, memukul manja pada Romi.
"Artinya iya kan, honey?" tanya Romi.
Hera mengangguk sambil tersenyum malu.

"wah..wah…hebat nih, sohib aku ternyata sudah pandai merayu kakak aku, ati-ati lho, aku gak mau jadi adik ipar kamu".teriak Dicky yang ternyata diam-diam mendengarkan pembicaraan rahasia sahabat dekatnya itu.

Romi dan Hera tersenyum sambil bergandengan tangan. Bagi mereka cinta tidak mengenal batasan umur. Mereka hanya melihat keindahan hari-hari depan yang akan mereka lalui dengan berbagi satu sama lain.


6 February 2004

Tidak ada komentar:

Posting Komentar